Lebih lanjut, pengarang Tafsir Al Misbah ini mengatakan semua perbuatan harus ada niatnya, termasuk ketika akan melaksanakan ibadah haji. Niat tidak harus diucapkan. Tetapi kalau diucapkan akan membantu memantapkan niat.
“Niat melakukan perjalanan haji harus diluruskan mulai sekarang. Karena semua amal tergantung pada niatnya. Pelajari tentang tata cara ibadah haji, supaya tidak salah dalam praktiknya nanti. Tetapi kalau sudah usaha lantas masih salah, insya Allah akan dimaafkan, diampuni, jangan khawatir,” jelasnya.
Baca Juga: Amazing Muharram 2021, Cinta Quran Foundation Siapkan Award untuk 10 Tokoh Penggerak Perubahan
Penulis Kitab Tafsir Al Misbah ini menambahkan bahwa segala sesuatu bersumber dari hati. Tetapi apa yang ada di hati, harus diupayakan dengan pengamalan. Sesuai antara apa yang diucapkan dengan perbuatan.
“Sekuat kemampuan dalam keyakinan. Upayakan sekuat tenaga, kalau kurang-kurang, sadari lalu perbaiki diri. Jangan sudah menyaadari itu salah, tetapi berlanjut dalam kesalahan. Itu yang menyebabkan su’ul khotimah. Jadilah haji yang mabrur dengan berupaya membuktikan apa yang dijanjikan. Meskipun pada hakikatnya, mabrur atau tidak hanya Tuhan yang tahu,” tutupnya.