MuslimTerkini.com – Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief menekankan pentingnya penguatan istitha’ah bagi jemaah haji dan umrah Indonesia. Apalagi jemaah haji dari tanah air sebagian besar masuk dalam kategori lanjut usia (lansia).
Hal ini disampaikan Hilman Latief dalam Webinar Simposium dan Soft Launching Klinik Pembinaan Kesehatan Haji dan Umrah Terintegrasi RS Tadjuddin Chalid Makassar Sulawesi Selatan. Sambutan Dirjen PHU disampaikan secara virtual pada Selasa, 23 November 2021.
Istitha’ah adalah kemampuan melaksanakan ibadah haji secara fisik, mental dan perbekalan. Sedang istithaah kesehatan yakni kemampuan kesehatan jemaah haji secara kesehatan fisik dan mental dengan pemeriksaan kesehatan yang terukur.
Baca Juga: Hari Guru Nasional 2021, Ini Kumpulan Puisi Menyentuh untuk Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Terkait hal itu, Hilman mengajak Kementerian Kesehatan untuk memperkuat istitha’ah kesehatan jemaah haji dan umrah.
Menurut Hilman, selain diberikan tata cara manasik dalam hal ibadah, jemaah juga perlu diberikan wawasan terkait dengan kesehatan.
“Selain diberikan tata laksana dan tata cara manasik haji dan umrah, jemaah haji juga diberikan wawasan yang cukup terkait kesehatan, karena nantinya penerapan protokol kesehatan juga diterapkan di Indonesia,” ujar Hilman.
Istitha’ah tersebut, lanjut Hilman, akan diperkuat disemua aspek, khususnya aspek kesehatan. Sementara jemaah lansia dalam daftar tunggu dengan usia 60-70 tahun jumlahnya 832ribu orang. Bahkan lansia diatas usia 100 tahun ada sebanyak 34 orang.
Baca Juga: Pelaku UMK Didorong Perluas Jaringan Pemasaran Produk Halalnya hingga ke Mall
Artikel Terkait
Ditjen PHU Siapkan 7 Langkah Strategis terkait Umrah di masa Pandemi
Arab Saudi Izinkan Jemaah Asing Ajukan Izin Umrah dan Sholat di Dua Masjid Suci
Menag Bahas Kesiapan Jemaah Umrah Indonesia saat Temui Gubernur Makkah
Arab Saudi Izinkan Jemaah Non-Umrah Lakukan Tawaf di Masjidil Haram
Menag Yaqut Sebut Indonesia Masuk Prioritas dalam Urusan Haji dan Umrah